Mitra KPP RAN Rahimakumullah, kami posting Artikel Pesugihan Islam yang kerap kali ditanyakan oleh salah satu anggota dari Komunitas kami, semoga bermanfaat..
Kali ini kami khususkan memuat Imu-Ilmu Hikmah yang berkaitan dengan
tatacara mencari rizki yang berasaskan Islam dan banyak orang menyebut
"Pesugihan Islam" karena dasar yang diambil dari ilmu-ilmu ini bersumber
dari ajaran Islam. Kebanyakan berbau Kejawen yang merupakan gubahan-gubahan
dari kitab-kitab ilmu hikmah dengan bahasa asli bahasa Arab. Berhubung yang
dihadapi adalah masyarakat Jawa maka para pujangga dan khususnya Wali Songo
yang mengembangkan ilmu ini maka sebagian bahasanya disajikan dalam bahasa
Jawa.
Kaidah Umum Riyadloh
Para Akhli Hikmah mengatakan bahwa "Ilmu
Hikmah" itu diperoleh melalui riyadloh, baik riyadloh yang dilakukan
sendiri maupun riyadloh yang dilakukan oleh orang-orang tua kita atau bahkan
riyadloh yang dijalani oleh Kiyai-Kiyai/Guru-Guru kita sehingga kita mendapat
Ilmu Hikmah, bisa menolong orang dan jadi perantara untuk memperoleh
kebahagiaan, keselamatan, kekayaan, ketenangan atau keberhasilan orang lain
dari Allah SWT.
Riyadloh adalah puasa dan atau wiridan yang
dilakukan untuk menguasai ilmu-ilmu Hikmah tertentu baik itu untuk kekebalan,
keselamatan, pengobatan maupun kedudukan.
Macam-macam Riyadloh Puasa:
a. Patigeni : tidak makan, tidak minum, tidak
tidur, menetap di suatu tempat sepi/hening, kalau malam tidak boleh pakai
penerangan.
b. Nglowong : tidak makan dan tidak minum, boleh
tidur asal sebentar, boleh bepergian asal manfaat dan tidak maksiat.
c. Mutih : puasa yang makan hanya nasi putih,
tidak boleh makan semisal jenis ikan, garam, dan semua macam buah-buahan dan
bumbu, tidak boleh minum semua jenis minuman kecuali air putih.
d. Ngebleng : tidak makan tidak minum, jenis
makan/minuman apapun. Tidak boleh keluar kamar kecuali buang hajat, Tidak boleh
tidur kecuali sebentar. Tidak boleh omong selain yang penting-penting saja maka
hanya wirid dan baca do'a-do'a yang diamalkannya itu.
c. Nyirih : tidak boleh makan makanan dan
minuman yang mengandung unsur nyawa, contohnya ikan, daging, segala macam obat
masak, terasi, mie, dll, yang semuanya itu ada campuran bahan yang mengandung
unsur nyawa. boleh makan segala macam buah dan lalap.
Di dalam ilmu Hikmah selalu ada yang mengikuti
yang dinamakan Khodam. Khodam itu ada lima, yaitu malaikat, jin yang islam, jin
yang munafik, jin yang kafir, dan syaitan. Adapun khodam yang berupa malaikat
dan jin yang islam itu membuat orang baik, selalu adil, benar, jujur, dan
berakhir dengan khusnul khotimah, sedang khodam lainnya membuat orag jauh dari
kebenaran, melanggar hukum agama-negara dan berakhir dengan su'ul khotimah.
Kaidah umum riyadloh ini berdasarkan Pakem
Kejawen Islam yang diajarkan oleh para pujangga dan khususnya para Wali Songo.
Demikian gambaran umum tentang riyadloh sebagai pembuka yang merupakan cara
untuk menguasai ilmu-ilmu Hikmah.
1. Tawassul Syeh Abdul Qodir Jaelani Menarik
Rizki
Sesuai kepangkatan ke-Wali-annya, Syeh Abdul
Qodir Jaelani sebagai Shulthonul-auliya-Rajanya para wali, beliau telah
mengatakan "Barang siapa punya hajat kepada Allah tawasul (membuat
lantaran) kepadaku, maka Allah pasti akan mengabulkannya". Maka dengan
tawassul inilah kebanyakan orang menggunakannya untuk mencari hajat kebutuhan
dunia.
Lakon:
- Puasa sunat 7 hari mulai hari Jum,at berakhir
hari Kamis.
- Selama puasa kalau ada usahakan setiap hari
shodaqoh semampunya walau pun segelas air.
- Jauhi sifat hati kikir, riya', takabur,
ghoibah, namimah (adu domba), ujub (sombong).
- Selama puasa setiap habis sholat wiridan/baca
doa'a.
Wiridnya:
Bismillahirrohmaanirrohiim
Ila hadroti Nabiyyil Mushtofa Muhammadin SAW.
Waila hadroti sayyidina Jibril, Mikail, Isrofil
- Izroil, Munkar, Nakir, Roqib, Atid, Malik, Ridwan.
Waila hadroti Sayyidina Ashif bin Barqoyya.
Waila hadroti Sayyidina Uwais Al-Qorniyy. Waila hadroti asaatiidz
wa-asaatiidzihim waushulihim waushulina. Khususon Auliya' Syeh Abdul Qodir
Jaelani
2. Do'a Seribu Dinar
Wa may yatawakkal 'alallahi fahuwa hasbuh(hu),
innallaha baligu amrih(i). qad ja'alallahu likulli syai'in qadra(n). (Q.S.
At-Talaq : 3)
0 Komentar