Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
Ustadz, saya sudah agak lama mendengar masalah ruqyah, tapi saya belum tahu secara mendalam tentang ruqyah itu sendiri. Maka dari itulah, untuk memperdalam pengetahuan saya tentang ruqyah, pada rubrik ini saya mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang dimaksud dengan ruqyah itu sendiri dan apa dalil keabsahannya?
2. Sejak kapan ruqyah itu ada dan apa saja kegunaannya?
3. Saya seorang akhwat, bisakah saya belajar ruqyah?
Demikian pertanyaan saya, syukron atas jawabannya dan jazakallah.
Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh
Mitra KPP RAN yang berbahagia, sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas pertanyaannya. Kami memaklumi kalau ukhti kurang memahami masalah ruqyah, karena masalah ini jarang dibahas di mimbar-mimbar pengajian atau majlis-majlis ta’lim. Buku-buku yang menjelaskan masalah ruqyah pun belum begitu banyak bila dibanding materi-materi Islam lainnya. Apalagi media-media elektronik terutama televisi dan radio, lebih suka mengupas seputar paranormal dan perdukunannya, daripada ruqyah yang sesuai syari’at. Semoga pertanyaan mitra ini bisa menjadi setetes ilmu, yang bisa menyegarkan rasa haus pembaca lainnya akan pengetahuan agama yang sesuai syari’at, termasuk masalah ruqyah. Dengan memohon pertolongan Allah, kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut:
1. Ruqyah menurut bahasa adalah perlindungan. Sedangkan menurut istilah syariat Islam, ruqyah adalah bacaan yang terdiri dari ayat al-Qur’an dan hadits yang shahih untuk memohon kepada Allah akan kesembuhan orang yang sakit. Dalil keberadaan ruqyah dalam al-Qur’an adalah firman Allah yang artinya: ”Dan kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” (al-Isra’: 82).
Adapun dalil dari hadits banyak sekali, diantaranya adalah: Aisyah radhiallahu'anha bercerita, ketika Rasulullah masuk rumahnya, saat itu dia sedang mengobati atau meruqyah seorang wanita. Maka beliau memerintahkan, ”Obatilah ia dengan al-Qur’an.” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shohihnya no. 1419).
2. Ruqyah dalam pengertian bahasa sudah ada sejak sebelum diutusnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, bahkan ada yang mengatakan keberadaan ruqyah seiring dengan keberadaan manusia sendiri. Untuk itulah dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah menyeleksi ruqyah-ruqyah yang dimiliki para shahabat, barangkali ada bacaan ruqyah mereka yang tidak sesuai dengan Aqidah Islamiyah. Auf bin Malik al-Asyja’iy berkata, “Kami pada zaman jahiliyyah pernah melakukan ruqyah, apa pendapat Anda wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, “Perdengarkanlah ruqyah kalian kepadaku, ruqyah itu tidak apa-apa selama tidak bermuatan syirik.” (HR. Muslim, no. 2200).
Adapun kegunaan ruqyah, ruqyah itu sendiri terbagi menjadi dua jenis:
Pertama, ruqyah penjagaan atau perlindungan. Yaitu ruqyah yang dibaca oleh orang yang sehat (tidak diganggu jin) bertujuan meminta perlindungan kepada Allah agar dijaga dari gangguan jin atau syetan. Ruqyah jenis ini senantiasa dilakukan oleh Rasulullah, terutama menjelang tidur dengan membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas. Aisyah bercerita, “Rasulullah apabila merebahkan tubuhnya di pembaringan, beliau meniup ke kedua telapak tangannya seraya membaca surat al-Ikhlas dan al-Mu’awwidzatain (an-Nas serta al-Falaq), lalu mengusapkan ke mukanya dan seluruh tubuhnya yang bisa dijangkau.” (HR. Bukhari, no: 5748). Dan ditambah ayat kursi serta dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah. Rasulullah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur di pembaringan, bacalah ayat kursi sampai tuntas, karena Allah senantiasa menjagamu dan syetan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” (HR. Bukhari, dari Abu Hurairah). Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah pada saat malam hari, maka cukuplah baginya (sebagai perlindungan).” (HR. Bukhari, no. 4008, dari Abu Mas’ud).
Kedua, ruqyah pengobatan. Yaitu apabila diri kita merasa sakit maka kita baca ruqyah untuk memohon kesembuhan dari Allah, atau kita bacakan kepada saudara kita (orang lain) yang sedang sakit agar cepat disembuhkan oleh Allah. Malaikat Jibril pernah meruqyah Rasulullah yang sedang sakit. Aisyah berkata, “Apabila Rasulullah merasa sakit, datanglah malaikat Jibril meruqyahnya dengan do’a (yang artinya), “Dengan nama Allah yang membebaskanmu, menyembuhkanmu dari segala macam penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki ketika ia dengki, dan dari kejahatan pemilik pandangan yang berbahaya.” (HR. Muslim).
3. Mungkinkah Mitra mempelajari ruqyah? Untuk ruqyah penjagaan seharusnya setiap muslim bisa melakukannya sendiri, baik laki maupun perempuan tanpa dibantu oleh orang lain, kecuali dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukannya. Tapi untuk ruqyah pengobatan, memang ada banyak hal yang harus diketahui oleh peruqyah yang berkaitan dengan sikap dan teknik penanganan apabila terjadi reaksi-reaksi dari pihak si pasien, atau tidak tampak reaksinya tapi pasien merasakan adanya penyakit dalam dirinya. Maka dari itu untuk melakukan ruqyah pengobatan, peruqyah tidak hanya bermodal hafalan bacaan-bacaan ruqyah yang baik dan benar, tapi juga membutuhkan ilmu-ilmu penunjang lainnya. Satu hal yang penting diketahui bahwasanya ruqyah adalah bagian dari ajaran Islam. Setiap muslim berhak untuk mempelajari dan mengamalkannya, tanpa menunggu adanya ijazah (rekomendasi) khusus dari tokoh tertentu. Karena ruqyah bukan monopoli orang tertentu dan bukan termasuk keahlian yang hanya bisa dipelajari oleh orang-orang khusus. Cukuplah baginya dengan mempersiapkan diri berbekal ilmu-ilmu agama yang bersumber dari al-Qur’an dan hadits, lalu menelaah buku-buku yang membahas tentang ruqyah yang syar’iyyah. Dan diperlukan juga belajar atau berkonsultasi kepada yang sudah berpengalaman dalam meruqyah.
Mitra KPP RAN, ada kalanya tempat usaha/ kantor/ toko terasa 'panas' dengan banyaknya percekcokan antar rekan kerja, atasan dan bawahan, para karyawan gampang sakit-sakitan, atau bahkan rezeki terasa seret. Ada beberapa tempat usaha yang selalu terlihat sedang tutup oleh pelanggan, karena dikirimi sihir yang bertujuan membuat bangkrut. Astaghfirullah, amalkan ruqyah dengan menggunakan ayat-ayat quran sebagai benteng dari segala jenis gangguan!
Berikut ini beberapa cara meruqyah tempat usaha yang bisa kita lakukan secara mandiri tanpa meminta pertolongan dari Ustadz ruqyah:
- Bersihkan kantor/toko dari gambar/patung makhluk yang bernyawa, misalnya: patung berbentuk hewan, sekalipun hanya berupa asbak dengan bentuk gajah atau kura-kura.
- Setelah itu, bersihkan rumah kemudian beri wewangian secukupnya
- Sediakan garam kasar secukupnya
- Masukkan garam ke dalam satu ember air bersih
- Bersihkan diri dengan cara berwudhu dan mandi, kemudian jangan lupa memakai wangi-wangian
- Kemudian dirikan shalat 2 rakaat dengan niat ikhlas karena Allah
- Celupkan jari telunjuk tangan kanan pada air kemudian bacakan ayat ruqyah sembari memutar jari searah jarum jam
- Setelah itu, baca istighfar sebanyak-banyaknya
“Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud)
9. Baca kalimat thoyyibah (takbir, tasbih, tahlil, tahmid)
10. Baca shalawat nabi
11. Baca kalimat tammah
“A’uudzu bikalimaatilaahit taammati min syarri maa kholaq”
“A’uudzu bikalimaatillahit taammati min kulli syaithonin wa haam matin wa mingkulii ‘aiinin laammah”
12. Kemudian baca doa : “Ya Allah hamba berniat meruqyah toko/tempat usaha hamba untuk menghancurkan dan membersihkan semua yang buruk di dalamnya dan berilah rahmat dan perlindungan serta kenyamanan bagi semua yang memasukinya
13. Baca ayat-ayat ruqyah rumah :
- Al Fatihah (3x)
- Al Hasyr ayat 21-24 (3x)
- Al Baqarah ayat 1-4 (3x)
- Al Baqarah ayat 255 (3x)
- Al Baqarah ayat 256-257 (3x)
- Al Baqarah ayat 284-286 (3x)
- Al Ikhlas (3x)
- Al Falaq (3x)
- An Naas (3x)
- Tiupkan ke air setiap selesai membaca satu surat
- Siramkan/percikkan di depan toko yang atau tempat-tempat yang diperkirakan dihuni jin sambil membaca ayat Kursi. Air ini juga bisa dimasukkan ke dalam botol spray atau dijadikan air pel untuk membersihkan kantor/toko
- Ulangi kegiatan ini setiap pagi sebelum membuka toko
- Lakukan selama 7 hari berturut-turut, kemudian 1 minggu sekali sampai gangguan berhenti kemudian diulang tiap 1 bulan.
Ini Alasannya Setiap Mau Ruqyah Selalu Ada Kendala
Mitra KPP RAN, ketika diri kita atau keluarga mengalami gangguan jin baik berupa masalah kesehatan, masalah rumah tangga, psikologis dan lain sebagainya, sekalipun sudah menyadari membutuhkan bantuan terapi ruqyah, mengapa sering kali menemui kendala?
Ada yang merasa sakit perut setiap mau diruqyah, terlalu banyak kesibukan sehingga tak sempat diruqyah, bahkan ada juga yang ketiduran saat sudah mempersiapkan diri datang ke tempat ruqyah, sehingga tak pernah berhasil untuk diterapi ruqyah. Ini merupakan salah satu penanda jelas bahwa diri kita atau keluarga memang diganggu jin, jin ini tidak mau 'disembelih' dengan ayat-ayat ruqyah sehingga melakukan berbagai cara agar kita tak mampu mendapatkan bantuan dalam melawannya
Apa yang perlu dilakukan? Tentu saja kita harus mampu melawannya, berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. Ruqyah mandiri
Bacalah ayat-ayat al qur'an yang merupakan ayat ruqyah. Bantu dengan media ruqyah lain seperti air yang sudah dibacakan ayat ruqyah dan dicampur dengan tumbukan daun bidara, air tersebut bisa untuk diminum, bisa juga dipakai untuk mandi dan mengepel lantai.
2. Datangkan ustadz ahli ruqyah ke rumah kita
Jika kita tidak bisa datang ke tempat ruqyah, coba undang ustadz yang bisa meruqyah untuk datang ke rumah kita.
3. Lawan! Minta bantuan teman untuk menemani agar bisa datang diterapi ruqyah
Lawanlah gangguan dan berbagai kendala yang kita hadapi! Minta bantuan teman untuk menemani hingga ke tempat ruqyah.
Semoga bermanfaat.

0 Komentar