Sahabat Kang Sabda Kalung Rahimakumullah
Memiliki sebuah rumah menjadi impian bagi setiap orang dan
tentunya juga bagi tiap pasangan suami istri. Rumah yaitu tempat berkumpul
seluruh anggota keluarga dan temapt pula berbagi pengalaman, ilmu dan tempat
berbagi kasih sayang pula antara keseluruhan anggota keluarga. Ada pula
beberapa pengertian rumah itu sendiri.
Rumah
yakni sebuah bangunan yang mempunyai fungsi tempat tinggal dan berkumpul suatu
keluarga. Rumah juga merupakan tempat seluruh anggota keluarga berdiam dan
melakukan aktivitas yang menjadi rutinitas keseharian. Ada juga definisi rumah
merupakan jantung kehidupan yang semestinya dapat menjadi sumber kedamaian,
sumber inspirasi, dan sumber energi bagi pemiliknya.
Riyadhah Ikhtiar Bangun Rumah Versi Ilmu Hikmah.
Ijazah ke ilmuawan bangun Rumah ini admin dapatkan dari guru spiritual kami, sekitaran
tahun 2002. yaitu dari Mama KH. Abu Yaya Hudaya, sesepuh Ponpes Giri Mulya
Ciherang Kertasari Kab. Bandung.
Tata cara Riyadhahnya sebagai berikut:
1.
Dirikanlah sholat Sunat Liqodoil Hajat 2 Rokaat,
dengan niat sebagai berikut:
USHOLLI SUNNATAN LIQODHOIL HAAJATI (....sebut kan hajat kita
dalam hati...) ROK ATAENI LILLAHI TA ALA ALLAHU AKBAR
2.
Rokaat Ke 1, setelah baca Al fatihah:, bacakan Ayatil Kursi 20x
3.
Rokaat Ke 2, setelah baca Al fatihah:, bacakan Ayatil Kursi 20x
4.
Setelah Beres Salam : Bacalah Ayatil Kursi 21x , Sholawat
Jibril 100x (SHALALLAH ALA MUHAMMAD )
5.
Tawasul : (Bacalah Tawasul bagi yang suka bertawasul sesuai kebiasaan
& kemampuan masing-masing)
6.
Bacalah Bacaan Wirid Bangun Rumah ini sebanyak 7 malam
berturut-turut, setiap kali wirid harus selesai 1000x bacaan sekali duduk.
7.
Terakhir Berdoalah dengan penuh harap kepada Allah SWT, supaya
kita diberikan kemudahan dalam membangun Rumah yang kita idamkan tersebut.
Berdoalah dengan Istiqomah, tumaninah dan bertawakallah dengan penuh ke
ikhlasan & Positif Thinking yang baik kepada Allah & Makhluknya. Aaammiiin !
Ustad Muhamad Ghozali, MA, menjelaskan, meskipun Rasulullah SAW
sendiri tidak memberikan contoh dalam mendesain rumah, tapi dari sunah yang
ada, hendaknya hal itu dijadikan acuan atau pegangan Muslim dalam membuat dan
mendesain sebuah rumah. Di antara hal yang harus diperhatikan adalah,
1.
Dianjurkan bagi seorang Muslim untuk mencari rumah atau membangun rumah yang
dekat dengan Masjid.
“Hal ini dimaksudkan agar memudahkan baginya untuk menunaikan salat berjamaah
dan ibadah yang lainnya di Masjid. Walaupun yang lebih utama adalah jauh dari
Masjid, karena setiap langkahnya akan dihitung pahala. Tapi, karena mengingat
lemahnya iman pada umat Islam dan pengaruh lingkungan yang banyak sekali
kemaksiatan pada zaman sekarang, dekat dengan Masjid lebih utama untuk menjaga
diri dan keimanan seseorang. Wallahu a’lam bisshawab,” kata Ustad Ghozali kepada Aktual.com,
di Jakarta, Rabu (16/03).
2.
Mencari rumah atau membangun rumah yang jauh dari lingkungan maksiat dan
tetangga yang buruk.
Lingkungan yang dekat dengan kemaksiatan atau tetangga yang buruk memiliki
pengaruh yang luar biasa pada sebuah keluarga. Sebagaimana kisah yang panjang,
yaitu kisah perjalanan taubatnya seseorang yang telah membunuh 100 orang,
padanya disebutkan,
اِنْطَلِقْ إِلَى أَرْضِ كَذَا وَكَذَا , فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُوْنَ اللهَ, فَاعْبُدِ اللهَ مَعَهُمْ وَلاَ تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ, فَإِنَّهَا أَرْضُ سُوْءٍ
Artinya, “Pergilah Engkau ke sebuah negeri seperti ini dan seperti ini (yang
disifatkan padanya negeri tersebut), karena sesungguhnya di dalamnya terdapat
kaum yang beribadah kepada Allah Ta’ala, beribadahlah bersama mereka dan jangan
kembali ke negerimu, karena negerimu adalah negri yang jelek (banyak
kemaksiatannya).”(HR. Muttafaqun ‘alaih).
3. Memperhatikan hal-hal yang mendukung kesehatan pada sebuah rumah.
“Di
antaranya dengan menjauhi membangun rumah di tempat-tempat yang kotor, seperti
dekat tempat-tempat pembuangan sampah, dekat genangan-genangan air, dan
sebagainya. Karena kebersihan dan kesucian adalah sebagian dari iman, maka
wajib bagi seorang Muslim untuk memperhatikan kebersihan dan kesucian tempat
tinggalnya, lingkungannya, serta dirinya, karena lingkungan juga menunjukkan
pribadi si penghuninya.”
Zhahir dari sesuatu adalah cerminan bagi batinnya. Dari Abu Malik Al-Asy’ariy
radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
الطّهُورُ شَطْرُ الإِيمَان
Artinya,
“Kesucian adalah sebagian dari iman.”(HR. Muslim)
“Sebagaimana
makanan, lingkunganpun bisa mempengaruhi tabi’at manusia, dimana disyari’atkan
untuk tidak makan daging hewan yang kebiasaannya memakan kotoran sebelum
dikurung atau dikarantina tiga hari atau lebih, atau kita dilarang untuk
memakan hewan yang bertaring karena ditakutkan tabi’at hewan tersebut akan
ditiru oleh pemakannya, karena daging yang tumbuh pada manusia itu dari
binatang tadi,” terang Ustad Ghozali.
Rasulullah
SAW bersabda,
وَالْفَخْرُ وَالْخُيَلَاءُ فِي أَصْحَابِ الْإِبِلِ وَالسَّكِينَةُ وَالْوَقَارُ فِي أَهْلِ الْغَنَمِ
Artinya,
“Keangkuhan dan kesombongan ada pada penggembala onta, ketenangan dan
kewibawaan ada pada penggembala kambing.”(HR. Muslim)
“Dalam Hadis ini memberikan faidah bahwasanya kebersamaan akan saling
mempengaruhi sebagaimana penggembala onta yang setiap hari bersamanya, jadilah
dia seorang yang sombong dan keras kepala dan tinggi hati seperti keadaan onta
yang mencari makan pada ujung-ujung pohon. Begitu pula keadaan penggembala
kambing, ketenangan yang dimiliki kambing mempengaruhi penggembalanya tanpa
perlu berteriak-teriak, tidak seperti halnya penggembala onta,” jelas ia
menambahkan.
Contoh
Hadis lainnya yaitu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang melarang duduk di
atas kulit macan agar tidak tertular memiliki tabiat macan yang buas.
Disebutkan dalam sebuah hadis,
نهى عن الركوب على جلود النمار
Artinya,
“Beliau shalallahu alaihi wasallam melarang untuk duduk di atas kulit macan“.
“Perkara lainnya yang mendukung kesehatan pada sebuah rumah adalah memperhatikan fisik dari bangunan rumah, di antaranya menjadikan rumahnya segar dengan memasang jendela, lubang-lubang ventilasi angin, serta tempat masuknya sinar matahari ke dalam rumah untuk kesegaran dan sirkulasi udara,” imbuhnya.
4. Jauhkan hal-hal syirik.
“Memang
sebagian dari masyarakat Indonesia masih percaya tentang hari baik untuk pindah
rumah berdasarkan Primbon (kitab rujukan tentang kehidupan sehari-hari yang
tidak ada landasannya dalam Islam, red). Seperti misalnya, pindahan pada hari
Jumat Kliwon itu Demang Kandhuwuran atau tidak baik. Padahal, Jumat adalah hari
yang baik menurut Islam. Tidak ada hari yang buruk. Karena itu, jangan libatkan
hal-hal syirik semacam ini ketika akan memilih rumah.”
“Selain
itu, ada pula kepercayaan bahwa dalam memilih rumah harus memerhatikan Feng
Shui. Baik dari segi lokasi, arah menghadap rumah, hingga penempatan perabotan.
Padahal, selama rumah tersebut dapat menutupi aurat penghuninya, kloset tidak
menghadap atau membelakangi kiblat, dan diperoleh dari harta yang halal, Insya
Allah rumah tersebut baik. Kita tidak perlu dan tidak boleh berpedoman pada
kompas atau topografi Cina Kuno yang tidak ada dalilnya tersebut.”
“Salah
satu yang menjadi mitos adalah bahwa rumah bernomor 13 atau berposisi tusuk
sate akan membawa kesialan juga tidak boleh kita yakini. Karena kita wajib
percaya bahwa tidak ada yang bisa mencelakakan kita kecuali atas izin Allah
SWT.”
“Kepercayaan
bohong itu dikembangkan oleh para setan yang pekerjaannya memang menipu manusia
dan membisikkan kepercayaan jahat di dalam hati manusia. Hanya saja seringkali
dikemas dengan nama dan istilah yang berbeda-beda. Terkadang kepercayaan syirik
itu dianggap sebagai nasehat orangtua, sehingga seolah kalau tidak dipercayai
akan menimbulkan bencana tertentu. Apabila masih ada orangtua yang mempercayai
hal ini, maka dapat kita jelaskan dengan baik-baik.”
5. Rumah adalah kehormatan dan rahasia
“Maka
jangan membuat rumah yang banyak kaca tembus pandangnya hingga memungkinkan
orang luar bisa melihat ke dalam rumah kita. Hal ini untuk menjaga rahasia dan
aurat keluarga kita.”
6. Membuat rumah dengan kamar yang banyak sehingga kita bisa
memisahkan kamar anak laki-laki dan perempuan.
“Juga
jika sewaktu-watu ada tamu yang ingin bermalam, kita bisa membantunya
menyediakan kamar. Tapi hendaknya kamar untuk tamu terpisah dari ruang keluarga
sehingga tidak memungkinkan tamu bisa melihat dengan bebas ruang keluarga.”
7. WC atau toilet hendaknya dibuat tidak menghadap atau pun
membelakangi Kiblat.
“Karena ada larangan Rasulullah SAW. Meskipun ada khilaf, jika tertutup dengan bangunan maka diperbolehkan. tapi untuk kehati-hatian lebih baik menghadap ke arah lain.”
8. Jangan meninggikan bangunan.
“Karena
itu termasuk tanda-tanda hari kiamat sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW
ketika ditanya oleh Malaikat jibril.”
9. Undanglah Malaikat Rahmat
“Setelah
memilih atau membangun rumah maka pastikan Malaikat Rahmat berkenan masuk ke
rumah kita. Bagaimana caranya? Selain menjaga agar nilai-nilai ke-Islaman
selalu hadir dalam aktivitas kita, jangan pelihara anjing dan jangan letakkan
lukisan dan patung yang menyerupai makhluk bernyawa. Hal ini sebagaimana hadis
Rasulullah SAW, “Malaikat Rahmat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada
anjing dan gambar.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah
SAW menegaskan ini sewaktu Beliau pulang dari bepergian, lalu mendapati di
tengah rumah terdapat tabir bergambar. Beliau memanggil istrinya, Aisyah
radhiallahu ‘anha dan bersabda, “Hai Aisyah ! Sekeras-keras siksa manusia pada
hari kiamat adalah yang menyaingi ciptaan Allah.” (Hadits riwayat Bukhari dan
Muslim). Maka Aisyah radhiallahu ‘anha pun segera memotong-motong tabir
tersebut dan dijadikan bantal.”
10. Rumah di Akhirat adalah hal terakhir yang perlu diingat
dalam memilih rumah.
“Apabila
kita mempertimbangkan dan merencanakan dengan serius saat akan memilih rumah di
dunia, maka kita harus lebih serius dalam merencanakan rumah kita di akhirat
kelak. Rumah yang akan abadi menjadi tempat tinggal kita. Kita tentu mau punya
rumah yang berdekatan dengan Rasulullah SAW, berpandangkan telaga Kautsar di
surga Firdaus yang teramat indah, bukan ? Karena itu, mari siapkan juga rumah
di Akhirat nanti.”
“Mulailah
berpikir dan berhitung, apa saja yang diperlukan untuk membangun rumah di
surga? mata uang apa yang dapat digunakan untuk membeli bahan-bahannya ? Apa
saja yang harus kita lakukan untuk mendapatkan mata uang tersebut? Juga,
bagaimana caranya agar kita berhak mendapat ‘kavling’ di surga?. ‘Renungan ini
perlu kita tanyakan terus menerus, sehingga setelah kita mewujudkan rumahku
surgaku di dunia, suatu saat kita dapat mengatakan, “Surga ini rumahku.’ Amin
ya Rabbal ‘alamiin.”
“Ada
pun contoh dari rumah Rasulullah SAW sendiri, sebenarnya para sahabat telah
banyak mengisahkan kepada kita tentang rumah ini, bahkan perabot-perbotan yang
ada di dalam rumahnya. Kita tahu bahwa kita bukan hanya ingin tahu rumah dan
kamar-kamar Rasulullah SAW. Akan tetapi, untuk mengambil contoh dan tauladan
dari apa yang kita lihat di dalam rumah ini. Rumah ini pondasinya adalah
tawadhu, modal utamanya adalah iman, dinding-dindingnya sepi dari gambar-gambar
makhluk yang bernyawa. Yang dipasang di dinding oleh kebanyakan manusia di masa
sekarang,” papar Ustad Ghozali.
Rasulullah
SAW bersabda, “Malaikat tidak mau masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan
gambar-gambar.”(Muttafaq alaih)
Kemudian
lihatlah sebagian apa yang pernah dipakai oleh Rasulullah SAW dalam
kesehariannya. Dari Tsabit Beliau berkata, Anas bin Malik memperlihatkan
cangkir kepada kami yang terbuat dari kayu, kasar dan terpatri dengan besi. Ia
berkata, “Wahai Tsabit ini adalah cangkir Rasulullah SAW,” (HR. Tirmidzi).
Rasulullah
SAW menggunakan itu untuk minum air dan nabidz, yakni kurma yang diletakkan di
air dan didiamkan, hal itu dilakukan untuk mempermanis air. Selain itu
digunakan pula untuk madu dan susu. (HR. Tirmidzi).
Dari
Anas RA bahwa Rasulullah SAW bernafas tiga kali ketika minum. (Muttafaq alaih).
Maksudnya beliau bernafas di luar bejana, sebelum akan minum. Dan beliau
melarang bernafas di dalam bejana, atau meniup di dalamnya, (HR. Tirmidzi).
Adapun
baju besi yang pernah dipakai Rasulullah SAW di waktu berjihad dalam berbagai
peperangan beliau, dan di hari-hari sulit, barangkali sekarang sudah tidak ada
lagi di rumah beliau. Karena Rasulullah SAW tela menggadaikannya kepada salah
seorang Yahudi sebab beliau telah berhutang 30 sha’ gandum untuk nafkah
keluarga beliau sebagaimana dikatakan oleh Aisyah RA, (Muttafaq alaih). Hingga
Rasulullah SAW meninggal, baju besinya masih berada di orang Yahudi tersebut.
Rasulullah
SAW pun tidak pernah membuat terkejut keluarganya dengan datang ke rumah secara
tiba-tiba untuk mencari kesalahan mereka. Akan tetapi beliau pulang kepada
keluarganya dengan memberi tahu terlebh dahulu atas kedatangan beliau, dan
beliau mengucapkan salam kepada mereka, coba kita perhatikan baik-baik hadis
Rasulullah SAW berikut, “Berbahagialah orang yang diberi petunjuk masuk Islam,
sedangkan kehidupannya bersahaja dan merasa cukup.”(HR. Tirmidzi)
Adapaun
Hadis yang lain, “Barangsiapa yang masuk waktu pagi dengan merasa aman di
rumahnya, sehat badannya, mempunyai makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia
telah memiliki dunia seisinya.”(HR. Tirmidzi)
“Seperti
itulah pada kenyataannya layaknya manusia lainnya, Rasulullah SAW juga memiliki
sebuah rumah. Rumah yang digunakan untuk beristirahat, berkumpul bersama
keluarga, dan hal lainnya yang tidak bisa dilakukan di luar. Seperti apa dan
bagaimana rumah beliau mungkin tidak akan jauh beda pada masanya dengan orang
lain. Hanya, seperti apakah di dalamnya, pasti terdapat perbedaan. Demikian
semoga ini bermanfaat bagi kita semua,” kata Ustad Ghozali menutup pembicaraan.
5 Doa
Membangun Rumah Menurut Islam, Insya Allah Berkah Melimpah!
Tidak hanya harus berdiri kokoh,
sebuah rumah juga mesti membawa berkah bagi penghuninya. Nah, doa adalah salah
satu gerbang pembawa keberkahan itu. Yuk, lantunkan doa membangun rumah menurut
Islam yang wajib dibaca berikut ini!
Banyak orang percaya bahwa berdoa sangat penting
sebelum menjalani berbagai kegiatan.
Doa dipercaya sebagai cara manusia berkomunikasi
dengan Tuhan.
Begitu pula saat kita hendak membangun sebuah rumah.
Sebagai umat beragama, pasti percaya bahwa doa akan
membawa keberkahan pada rumah yang ditempati.
Doa sebelum membangun rumah
sangat penting karena fungsi rumah tidak
hanya sebagai tempat tidur belaka, tetapi juga sebagai tempat beraktivitas dan
berlindung.
Melansir berbagai sumber, berikut doa membangun rumah
menurut Islam yang dapat kamu ikuti.
Doa Membangun Rumah Menurut Islam
1. Surat Al Mu’minun Ayat 29
Ternyata, doa membangun rumah menurut Islam tidak
perlu panjang.
Hal terpenting dalam doa adalah diucapkan dengan penuh
ketulusan dan sungguh-sungguh.
Berikut adalah doa membangun rumah yang diambil dari
potongan Surat Al Mu’minun ayat 29.
“Rabbi anzilni munzalan mubarakan wa anta
khoirul munzalin,”.
Arti dari doa ini adalah “Ya Allah, tempatkan aku di
tempat yang berkah, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat,”.
2. Doa dari Hadis Imam Muslim
Doa ini bisa kamu lantunkan di
tengah proses bangun rumah atau ketika hunian baru saja selesai.
Berikut kutipan doa dari HR Imam Muslim:
“A’uudzu Bi Kalimaatillahit Taamaati Min
Syarri Maa Khalaq,”.
data-ad-client=ca-pub-4220652172712119 data-ad-slot=4603721776
data-adsbygoogle-status=done data-ad-status=unfilled
' class=cross v:shapes="vdo_ai_cross">
Arti dari doa tersebut adalah, “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan,”.
3. Hadits Abu Daud
Semua orang tentu berharap bahwa rumah baru yang akan
ditinggali membawa keberkahan.
Maka dari itu, lantunkanlah doa membangun rumah
menurut Islam ini agar membawa kebaikan untuk kamu dan keluarga.
Doa ini diambil dari Hadis Abu Daud.
“Allahumma innii as-aluka
khairal mawlaji wa khairal makhraji bismillahi wa lajnaa wa bismillahi
kharajnaa wa ‘alaallahi rabbanaa tawakkalnaa,”.
Arti dari doa tersebut adalah, “Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu atas kebaikan rumah yang aku masuki
dan kebaikan rumah yang aku tinggalkan. Dengan menyebut nama Allah aku masuk,
dan dengan menyebut nama Allah aku keluar, dan kepada Allah, Tuhan kami, kami
bertawakal.”
4. Doa Wujud Rasa Syukur dari Hadis
Anas bin Malik
Selain melantunkan doa yang berisi harapan, kamu juga
perlu melantunkan doa menempati rumah baru sebagai
bentuk rasa syukur.
Doa tersebut dapat kamu ambil dari Hadis Anas
bin Malik.
Berikut kutipan doa yang bisa kamu ikuti:
“Masya Allah Laa Quwwata
Illa Billah,”.
Artinya dari doa tersebut adalah,“Semua kehendak Allah tidak ada daya
dan upaya kecuali dengan izin Allah,”.
Ucapkanlah empat kalimat doa tersebut secara
sungguh-sungguh.
Sebagai tambahan, bacalah lafal ini di awal
doa agar keinginan kamu cepat terkabul:
“Allâhumma innî as’aluka bi
annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam
yalid wa lam yûlad, wa lam yakullahû kufuwan ahad,”.
Arti dari doa tersebut adalah, “Tuhanku, aku memohon (pertolongan) kepadaMu. Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah. Tiada tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, tempat bergantung yang tiada melahirkan dan tiada dilahirkan, serta tiada apapun yang menyamai-Nya,”.
5. Doa Terbaik Sebagaimana Ajaran Nabi
Muhammad
Meskipun rumah merupakan tempat tinggal yang
dicitakan banyak orang, tetapi hunian tersebut mesti mengedepankan kondusifitas
serta terpancar aura Islami.
Melansir berbagai sumber, Nabi Muhammad saw.
acapkali memberikan panduan agar hunian yang kita miliki tidak berlebihan.
Terpenting, rumah tersebut bisa memberikan
rasa aman, nyaman, dan tenteram untuk seluruh penghuninya.
Doa membangun rumah menurut Islam sebagaimana
sabda Rasulullah bisa terlihat dari hadis berikut.
“Bila kamu hendak masuk rumah, maka sebaiknya
kamu ucapkan salam karena hal itu bakal membawa keberkahan bagi kamu dan
keluargamu.” (HR Tirmidzi).
Tidak hanya itu, seorang muslim disarankan
untuk melantunkan bacaan Al Quran di dalam hunian agar terasa tenang.
Nabi Muhammad saw. bersabda sebagaimana
diriwayatkan Tirmidzi yang artinya:
“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.
Sungguh, rumah yang di dalamnya selalu dibacakan ayat-ayat Al Quran, tidak
dimasuki setan.” (HR Tirmidzi).
***
Itulah beberapa doa membangun rumah menurut
Islam yang bisa kamu lantunkan.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu, ya.


0 Komentar