Mitra KPP RAN Rahimakumullah...
Kyai Bodong, seekor kerbau keturunan
Kyai Slamet yang menjadi salah satu pusaka Keraton Kasunanan Surakarta mati
pada Selasa 4 Nopember 2014, sekitar pukul 18.30 WIB. Kerbau bule itu mati
setelah ditusuk tombak seseorang yang tidak bertanggungjawab.
Kendati telah mati, ternyata Kyai
Bodong masih diyakini sakti dan dihubungkan dengan mitos. Apa saja? Ini
diantaranya:
Hujan berhenti saat Kyai Bodong tiba
di Alun-alun Kidul
Kyai Bodong tidak hanya diyakini
memiliki kesaktian semasa hidupnya. Setelah mati pun, sebagian masyarakat masih
meyakini kekuatan gaibnya. Diantaranya, hujan berhenti seketika ketika ia tiba
di alun-alun Kidul.
Setelah diketahui Kyai Bodong mati
pada Selasa petang, Kebo Bule itu langsung dibawa dari Solo Baru menuju ke
Sitinggil Alun-alun Kidul Keraton Surakarta meskipun kondisi sedang hujan
deras. Begitu Kyai Bodong tiba di alun-alun.

Pertanda buruk
Kematian Kyai Bodong dianggap
sebagai pertanda buruk oleh sebagian masyarakat. Termasuk oleh Putra Paku
Buwono (PB) XII Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Soeryo Wicaksono.
Menurutnya, kematian kerbau pusaka
yang juga disebut Kyai Bagong itu merupakan pertanda akan terjadi hal-hal yang
tak diinginkan. Ia berdalih, dari sejumlah kejadian, apa yang akan menimpa
keraton selalu diawali dengan munculnya pertanda terlebih dahulu.
“Kalau memang Bagong mati ditusuk
oleh orang yang tak dikenal, berarti itukan dianiyaya. Semoga ini bukan sebagai
pertanda buat keraton. Setiap akan ada sesuatu yang menimpa keraton, selalu
saja diawali dengan pertanda,” kata pria yang akrab disapa Gusti Nino itu
seperti dikutip Okezone.
Sebelumnya, pada November 2013 lalu,
saat kerbau bule berjenis kelamin betina keturunan Kyai Slamet ditemukan mati
di kandangnya, juga diyakini sebagai pertanda buruk.
Diziarahi agar terhindar dari
Bencana
Setelah dikubur, Kyai Bodong
kemudian mulai menarik minat warga untuk berziarah. Sebagian warga tampak
bersemedi atau bermeditasi di sekitar makamnya.
Catatan:
Hati-hati fenomena ke syirikan mulai merebak !
0 Komentar