Assalamu’alaikum
wr. Wb.
Mitra,
kali ini kami bagikan Ebook Kumpulan Ismul Mahabbah Kaum Sufi Mahkota
Sulaiman yang selalu diperbincangkan
dan diamalkan oleh semua anggota Komunitas Pengamal dan Pengguna Asma Nur Wahid,
silakan kami bagikan gratis…
Mahabbah
berasal dari kata Ahabba, yuhibbu, mahabbatan, yang secara harfiah berarti
mencintai
secara mendalam. Dalam mu’jam al
-falsafi,
Jamil Shaliba mengatakanmahabbah adalah lawan dari al-baghd, yakni cinta lawan
dari benci. Al mahabbahdapat pula berarti al wadud yakni yang sangat kasih atau
penyayang.
Mahabbah
pada tingkat selanjutnya dapat pula berarti suatu usaha sungguh-sungguhdari
seseorang untuk mencapai tingkat ruhaniah tertinggi dengan tercapainyagambaran
yang Mutlak, yaitu cinta kepada Tuhan.
Imam al-Gazāli mengatakan bahwa mahabbah adalah kecenderungan hati kepada
sesuatu. Kecenderungan yang dimaksud oleh al-Gazali adalah kecenderungan kepada
Tuhan karena bagi kaum sufi mahabbah yang
sebenarnya bagi mereka hanya mahabbah kepada Tuhan. Hal ini dapat dilihat dari
ucapannya, “Barangsiapa yang mencintai sesuatu tanpa ada kaitannya dengan mahabbah kepada Tuhan adalah suatu kebodohan
dan kesalahan karena hanya Allah yang berhak dicintai.”
Sementara itu, Harun Nasution (w.1998 M)
mengemukakan bahwa mahabbah mempunyai
beberapa pengertian:
- Memeluk kepatuhan pada Tuhan dan
membenci sifat melawan pada-Nya.
- Menyerahkan seluruh diri kepada
yang dikasihi.
- Mengosongkan hati dari
segala-galnya kecuali dari diri yang dikasihi. Yang dimaksud dengan
kekasih ialah Allah.
Pengertian
tersebut di atas sesuai dengan tingkatan kaum muslimin dalam pengalamannya
terhadap ajaran agama, tidak semuanya mampu menjalani hidup kesufian, bahkan
hanya sedikit saja yang menjalaninya, yang terbanyak adalah kelompok awam mahabbah-nya
termasuk pada pengertian yang pertama. Sejalan dengan itu, al-Sarraj (w. 377 H)
membagimahabbah kepada tiga tingkatan yaitu:
- Cinta biasa, yaitu selalu
mengingat Tuhan dengan zikir, senantiasa menyebut nama-nama Allah dan
memperoleh kesenangan dalm berdialog dengan Tuhan.
- Cinta orang siddiq, yaitu
orang yang kenal kepada Tuhan, pada kebesaran-Nya tabir yang memsahkan
diri seseorang dari Tuhan dan denagn demikian dapat melihat
rahasia-rahasia pada Tuhan
- Cinta orang ‘arif,
yaitu mengetahui betul Tuhan, yang dilihat dan yang dirasa bukan lagi
cinta, tetapi diri yang dicintai. Akhirnya sifat-sifat yang dicintai masuk
ke dalam ciri yang mencintai.
Terlepas dari banyaknya penjelasan mengenai defenisi
dan “seluk-beluk” cinta ataumahabbah tersebut, namun yang pasti, mahabbahpada
dasarnya merupakan sebuah sikap operasional. Dengan kata lain, konsep mahabbah (cinta
kepada Allah) adalah salah satu ajaran pokok yang memungkinkan Islam membawa
rahmat bagi seluruh isi alam. Cinta pada hakikatnya bukanlah sebutan untuk emosi
semata-mata yang hanya dipupuk di dalam batin saja, akan tetapi ia adalah cinta
yang memiliki kecenderungan pada kegiatan nyata sekaligus menjadi sumber
keutamaan moral.
Hanya saja dalam perjalanan sejarah umat Islam, term
“cinta” atau “mahabbah” telah menjadi salah satu pokok pembicaraan
orang-orang sufi. Mereka menggeser penekanan cinta kea rah idealism emosional
yang dibatinkan secara murni. Sehingga di kalangan sufi,mahabbah adalah
satu istilah yang hampir selalu berdampingan dengan makrifat, baik dalam
penempatannya maupun dalam pengertiannya. Kalau makrifat merupakan tingkat
pengetahuan tentang Tuhan melalui hati, sedang mahabbah adalah merupakan perasaan kedekatan
dengan Tuhan melalui cinta. Seluruh jiwa terisi oleh rasa kasih dan kasih dan
cinta kepada Tuhan. Rasa cinta yang tumbuh dari pengetahuan dan pengenalan
kepada Tuhan, sudah sangat jelas dan mendalam, sehingga yang dilihat dan dirasa
bukan cinta, tetapi”diri yang dicintai”. Oleh karena itu menurut
al-Gazali, mahabbah itu
adalah manifestasi dari makrifat kepada Tuhan.
Demikian cintanya orang-orang sufi kepada Tuhan,
mereka rela mengorbankan dirinya demi memenuhi keinginan Tuhannya. Olehnya itu,
cinta atau mahabbah pada hakikatnya adalah lupa terhadap
kepentingan diri sendiri, karena mendahulukan kepentingan yang dicintainya
yaitu Tuhan. Mahabbah adalah
suatu ajaran tentang cinta atau kecintaan kepada Allah. Tetapi bagaimana bentuk
pelaksanaan kecintaan kepada Allah itu tidak bisa dirumuskan secara pasti
karena hal itu menyangkut perasaan dan penghayatan subyektif tiap sufi.
Berikut ini Ebook Kumpulan Ismul Mahabbah Kaum Sufi Mahkota
Sulaiman (pengasihan) berupa wirid dan mantra. Jika diamalkan sungguh-sungguh, akan dicintai
siapa saja. Doa yang harus diwiridkan yaitu:
doa mahabbah (pengasihan) berupa wirid dan mantra. Jika diamalkan sungguh-sungguh, akan dicintai
siapa saja.
Selengkapnya bisa di unduh dibawah ini…
Ismul Mahabbah Mahkota Sulaiman
Jika proses pengunduhan di atas gagal, karena filenya telah di reset server Ziddu.com atau Tusfiles.net, Mitra yang berminat mempelajari Riyadhah ke ilmuan diatas, bisa berkirim email ke Sanggar Komunitas KPP RAN dengan email: mitra.kppran@gmail.com, sebutkan ke ilmuawan apa yang mitra butuhkan, insa Allah akan admin balas...
Jika proses pengunduhan di atas gagal, karena filenya telah di reset server Ziddu.com atau Tusfiles.net, Mitra yang berminat mempelajari Riyadhah ke ilmuan diatas, bisa berkirim email ke Sanggar Komunitas KPP RAN dengan email: mitra.kppran@gmail.com, sebutkan ke ilmuawan apa yang mitra butuhkan, insa Allah akan admin balas...
0 Komentar